20070216

refleksi

saatnya bercermin pada diri; jauh ke dalam sanubari, menembus ego - menepis semua pertimbangan dan kemudian berhenti di sana. saatnya berdiam diri dan mendengarkan. sering terlupakan bahwa banyak bicara akan membuat telinga sedikit mendengarkan suara-suara yang lain.
...
Tuhan pasti kasih ujian sebatas kemampuan kita
— tapi lebih mudah meruntuhkan dinding daripada membangunnya.
...
cinta tak pernah minta maaf
— karena mencintai itu tidak pernah salah?
...
setiap manusia berbeda satu dengan yang lain
— yang membedakan hanya karena cara pandang manusia saja;
di mata Tuhan, semua sama.
...
luka itu tidak pernah akan hilang, tapi hati ini berusaha tegar;
tetap berdiri menghadapi kenyataan hidup yang tidak selamanya indah
— selama masih ada umur, itulah kesempatan untuk meng-indah-kan hidup.
...
dosa kalau bohong (dan melakukannya juga berdosa)
— dalam hidupku, pilihan untuk tidak berdosa terlalu sedikit.
...
cinta itu mungkin seperti layangan di angkasa,
bisa bergerak ke mana angin bertiup tapi masih bertali pada empunya
— aku tidak akan ke mana-mana.
...
kita lahir tanpa apa-apa; kesepian, tanpa ingatan, hampa
— dan kita akan pergi meninggalkan dunia ini dengan cara yang sama.
...
besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya (Amsal 27:17 LAI)
— dan yang menjadikan kita manusia bukan kata-kata orang lain tapi adalah diri sendiri
(to be or not to be)
...
sederhanamu, membuatku cukup
— hidup dalam keserhanaan akan mengajarkan pengertian tentang kekayaan.
...
keinginan, yang sering disamakan dengan kebutuhan; tidak ada habisnya.
tidak ada uang di dunia yang cukup untuk memenuhi semua itu
— belajar memberi akan mengajarkan kita tentang arti sebenarnya kebutuhan itu.
...

begitu banyak suara-suara yang bersahut-sahutan di telingaku; dalam ingatanku; dalam aliran waktu. kebenaran dan ketidakbenaran menjadi satu dalam percakapan antara hati dan pikiran. aku tersesat dalam lorong-lorong keyakinan dan di jalan-jalan kenyataan. hanya berbekal dian pengharapan, aku berdoa agar bisa menemukan jalan keluarnya.

who is that man i see, staring straight back at me?
why is my reflection someone i don't know?
must i pretend that i'm someone else for all time?
when will my reflection show; who i am inside? ...
- taken from Reflection [OST Disney's Mulan]

20070209

seminggu


jumat, 2 februari 2007
sekitar pukul 3 pagi aku terbangun, karena ketukan-ketukan butiran air hujan yang menerpa jendela kaca. memandang menembus keremangan malam dari tingkap yang tinggi, kulihat langit mencurahkan air dengan derasnya. angin menderu-deru membawa butiran-butiran air itu dan menerpa apa saja yang ada di jalannya. kilat menghujam entah di mana dan bunyi gemeretak dan gemuruh segera menyusul, bersahut-sahutan seperti saling beradu siapa yang lebih cepat tiba di bumi. kulihat air sudah menggenang di sepanjang jalan, di sini dan di sana. dalam hati dan pikiran, aku bermain dalam perasaan dan logika. kuharap ini hanya hujan angin semata, yang akan berlalu dan tidak menimbulkan hal-hal yang buruk di pagi nanti.

in between
mom, don’t cry. i can’t bear the feeling hearing you crying. everything that damage and lost, let it be damage and lost. the most important thing is that you all doing fine in refuge. milk for the little one is still ready in stock? how about medication, any is needed? can’t you all sleep at there? try to have a rest even awhile; don’t worry too much about the house and the things. i’m doing fine here too, don’t worry.

hari ini, 9 februari 2007
seminggu sudah hari ini, sejak pertama hujan deras setiap hari tanpa kompromi. seminggu sudah hari ini, sejak pertama banjir menghadang jalan dan membatasi gerak. seminggu sudah hari ini, aku di penantian dan belum pulang ke rumah. dan seminggu sudah hari ini, aku gelisah dalam tidur, gelisah dalam pikir, gelisah dalam rasa dan asa.

seminggu ...